Spiga

BAWA BEKAL SENDIRI AKAN MENGASAH RASA PERCAYA DIRI ANAK

Uang sangat dibutuhkan untuk menjalankan roda kehidupan. Termasuk menjalankan rumah tangga sehingga sebisa mungkin uang yang kita miliki mempunyai makna dan nilai lebih. Bukan berarti kita mengartikan bahwa uang adalah segala-galanya tetapi dalam kita menggunakannya harus seefisien mungkin. Penerapan dari nilai-nilai tersebut sangat mudah. Misalnya membuat agar uang tersebut tidak hanya bermanfaat untuk keluarga saja tetapi untuk orang lain dengan cara membuat usaha. Dengan cara merekrut karyawan kita bisa membuat seseorang menjadi produktif. Setelah itu kita akan memberikan imbalan sesuai hasil kerjanya. Kita bisa menerapkan cara ini didalam lingkungan keluarga. Kita harus memberikan pengertian kepada anak kita, bahwa untuk mendapatkan uang kita harus bekerja dahulu. Sehingga anak dapat mengerti bahwa untuk mendapatkan uang kita harus bekerja keras terlebih dahulu. Dengan demikian anak akan mengerti betapa pentingnya uang dalam kehidupan. Jauhkan anak dari sifat konsumtif yang akhirnya akan menghambur-hamburkan uang saja. Karena salah satu penyebab terpuruknya perekonomian keluarga adalah sifat konsumtif yang berlebihan.

Jangan membiasakan buah hati kita meletakkan tangan dibawah. Bila menginginkan materi mereka harus berusaha dengan cara mereka sendiri, tentunya dengan cara yang positif. Misalnya dengan menyuruh buah hati kita membereskan mainannya setelah digunakan bermain setelah itu kita memberikan apa yang dia inginkan sebagai imbalan atas apa yang sudah dikerjakannya. Dengan begitu kita juga memberikan pelajaran pada buah hati kita tentang rasa tanggungjawab. Dengan kita memberikan iming-iming imbalan setelah tugas yang dikerjakan selesai, kita sudah menjadikan buah hati kita tahu bahwa untuk mendapatkan sesuatu kita harus melakukan suatu usaha agar bisa terwujud keinginannya. Atau dengan cara mengumpulkan koran bekas dan menjualnya ke tukang loak. Dengan demikian mereka akan mendapatkan hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan. Pelajaran ini dimaksudkan agar anak tidak hanya bergantung pada uluran tangan orang lain. Tentunya sikap mental seperti ini tidak kita inginkan ada pada diri buah hati kita.

Kalau kita renungkan kembali, bahwa kewajiban orang tua adalah memberikan makanan yang baik kepada anak bukan memberikan uang saku. Sebagai gantinya kita memberikan bekal kapada buah hati kita. Kita tidak tahu bahan pembuat jajanan yang dijual diluar sana. Dengan begitu anak pun akan terbiasa berbeda dengan kawan-kawannya karena membawa bekal sendiri. Berbeda itu adalah hal yang wajar dan bukan menjadi suatu persoalan karena kitapun hidup didalam masyarakat yang berbeda didalam banyak hal. Sehingga kebiasaan berbeda ini akan menumbuhkan rasa percaya diri pada buah hati kita.